Selasa, 23 Oktober 2012

catatan harian rimbawan

rabu, 24 Oktober 2012
catatan harian rimbawan
terinspirasi dari berita-berita kekinian yang beredar

boikot budaya yang memiskinkan! (marjinal)

seperti apa bentuk atau rupa  peraturan yang sesuai dengan kondisi agraria Indonesia
sekarang? pro investor atau harus pro rakyat?
apakah pilihan ini sudah sesuai dan mengakomodir?
apakah akan saling meniadakan atau menghambat satu dengan yang lain?
apakah masyarakat lokal mampu mengelola lahannya sendiri secara maksimal?
apakah bila masyarakat lokal dibiarkan sendiri mengelola lahan,
kecukupan akan pangan dan energi akan terpenuhi?
atau investor mutlak diperlukan untuk memanfaatkan SDA secara optimal?
karena segala sesuatunya adalah tentang uang. yaitu sumber pembiayaan.
pemerintah pusat maupun daerah hilang kemampuan untuk yang satu ini.
dari tahun ke tahun seperti suratan takdir ya memang seperti ini.
lalu bagaimana mengenmbangkan pola bisnis SDA yang dapat mengangkat
harkat dan derajat masyarakat lokal ke arah lebih tinggi?
pola investasi yang bagaimana lagi?

adalagi saling sandra. sandra menyandra kepentingan, kebutuhan.
ada masyarakat menebang pohon. ketahuan lalu ditangkap.
warga lain tak terima, lantas melakukan perlawanan.
menyandera karyawan perusahaan.
sebenarnya harus dilakukan penyelidikan yang mendalam terhadap
kasus-kasus seperti ini. apakah salah bila masyarakat bersandar pada
anugrah yang Tuhan telah berikan?hutan.
rasa lapar sulit ditoleransi. anak-anak dirumah harus dinafkahi.
sedang lapangan kerja tak kunjung terpenuhi.
apa salah berjuang sendiri?
izin konsesi itu kan tidak datang dari Tuhan!
tapi keluarga adalah titipan Tuhan yang harus dihidupi.
orang, berpendidikan atau tidak sama-sama butuh makan.
'moral hazard' timbul karena keterbatasan dan ketidak mampuan, bukan
kemauan.
ya, lagi-lagi pemerintah yang harus memfasilitasi dan melayani. bahkan
menengahi dan melindungi. melindungi dari keserakahan,ketamakan,
budaya liberalisme.
tapi bagaimana jika pemerintah itu sendiri, dari akar hingga pucuknya sendiri
serakah?
tamak?
korupsi?
-orang pintar berlindung dibalik hukum, orang kecil terjebak dibalik jeruji-

ramdhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar